Alhamdulilah akhirnya ada waktu untuk ngeposting lagi he..he.. Ditengah hempasan kabar yang kurang menyenangkan dari Adsense Youtube, yaitu tambahan aturan baru yang lebih sulit, membuat Youtuber mungkin banting setir ke blog he..he.. Loh kok malah bahas Youtube mas Sekedar Intermezo saja, soalnya lagi trending topik dan mungkin pada galau Youtubernya he..he.. Baiklah kembali ke topik. Next Posting kali ini yang mungkin ditunggu-tunggu para AudioLovers. Bagaimana cara menambah performa nada bass pada perangkat audionya. Mungkin saat ini hanya itu-itu saja aksesoris yang digunakan. Nah bagimana jika kita tambahkan filter Subwoofer pada perangkat audio kita, pasti akan tambah GLeeerrr bassnya he..he.. Bagaimana cara pemasangan filter Subwoofer ini? Simak lebih lanjut posting berikut ini yaitu cara pasang filter subwoofer pada power amplifier. Perkembangan dunia audio lambat laun semakin berkembang. Dengan bermunculannya berbagai macam kit aksesoris yang banyak dipasaran. Sehingga memudahkan kita para pecinta Audio untuk merakit dan memaksimalkan performa kualitas suara audio mereka. Berbagai macam aksesoris dipasang untuk mendapatkan hasil suara terbaik mereka. Salah satu fenomena menarik dilapangan yang membuat saya heran yaitu bahwa mayoritas orang lebih suka dengan model suara dengan nada bass menggelegar. Padahal kalau kita berkaca pada para Audiophile yaitu para pecinta audio kelas atas, yang dicari bukan seberapa besar tendangan bass yang dihasilkan, tapi pada nilai Natural atau keaslian daripada kualitas suara audio itu sendiri. Bahkan mereka lebih suka model suara FLAT yaitu tanpa tambahan aksesoris apapun pada perangkat audio mereka, demi mengejar suara yang lebih natural. Tapi kita pecinta audio kelas teri, malah lebih suka model suara yang ngebass menggelegar he..he.. Jarene wong jowo, Gak ngebass, Gak Mantep. Bukan begitu he..he.. ? Dari pengalaman saya selama ini, jika kita ingin menambah nada bass, maka kita akan melakukan penambahan aksesoris misal Galaxi, Turbo Bass, Giga Bass, dll. Dan hasil suara bassnya memang bertambah, tapi nada high atau treble nya juga ikut nambah he..he.. Memang sebagian orang suka dengan hasil seperti ini, tapi sebagian orang tidak suka jika nada treble nya ikut nambah, maunya nada bassnya saja yang nambah dan treble tetap. Tapi dari kebanyakan aksesoris yang ada, tidak bisa mendapatkan kualitas nada bass yang empuk dan menggelegar. Karena memang sistem yang dipakai hanya sebatas mem bosst nada bass dengan filter biasa. Nah padahal untuk mendapatkan nada bass yang lebih LOW, maka dibutuhkan filter nada Low seperti nada pada speaker Subwoofer. Bagaimana cara menyuntikkan nada bass subwoofer ini pada perangkat audio kita? Yang jelas cara pemasangannya berbeda seperti biasanya yaitu tinggal pasang input output selesai. Karena nada bass subwoofer yang dihasilkan suaranya murni bass, tidak ada treble dan midle, maka cara pemasangannya pun berbeda. Teknik menyuntikkan nada bass ini sebenarnya sudah ada dari dulu, tapi baru sekarang diangkat ke permukaan dan perangkat kitnya banyak dipasaran. Saya sendiri juga baru menyadari bahwa cara menyuntikkan nada bass ini sangat efektif untuk menghasilkan nada bass yang menggelegar, tapi nada treble dan midle tetap tidak berubah. Sehingga sistem ini memudahkan kita untuk menyetel nada bass, kapan diperlukan nada bass menggelegar dan kapan tidak diperlukan nada bass low ini. Dan dapat kita setel seberapa besar efek nada bass ini kita butuhkan agar suara yang dihasilkan benar-benar pas. Fenomena ini sebenarnya sudah saya tangkap dari dulu, karena banyak para rental audio sound system memakai teknik ini. Saya curiga dengan hasil suara bass pada perangkat sound system mereka, kenapa kualitas bassnya bisa empuk dan menggelegar? Nada bassnya itu loh beda he..he.. bagaimana gitu he..he..? Nah akhirnya rasa penasaran saya terkawab, ternyata sebagian dari mereka menerapkan sistem penyuntikan nada bass subwoofer ini. Pinter juga teknik mereka ini he..he.. Perlu dicontoh nih. Tapi tidak semuanya para rental sound system menggunakan teknik ini, cuma ide mereka ini yang patut saya acungi jempol. Bagaimana mereka memanfaatkan perangkat yang ada, tapi kualitas bass bisa menggelegar. Pastinya bisa bersaing dengan para rental sound system lainnya. Dan nada bass mereka berbeda, empuk gitu lohh he..he.. Baik sudah cukup intermezonya. Mari kita lanjut cara pemasangan kit filter subwoofernya bagaimana? Sebelum melangkah kesana. Alangkah baiknya kita mengenal dulu jenis dan model kit filter subwoofer yang ada dipasaran. Ada banyak sekali macam dan model kit filter subwoofer yang ada dipasaran, tapi akan saya kenalkan dua saja model kit filter subwoofer ini yaitu kit filter subwoofer tegangan CT dan kit filter subwoofer tegangan tunggal DC 12V. Karena pada prinsipnya cara pemasangannya sama saja, cuma beda pada kit pcb nya saja. Berikut contoh kit subwoofernya. Gambar diatas adalah contoh kit filter subwoofer yang banyak dipasaran dan mudah kita dapatkan. Menggunakan ic op amp 4558 dan menggunakan supply tegangan simetris atau CT. Kit subwoofer ini yang paling mudah menurut saya untuk diaplikasikan pada perangkat audio kita. Gambar kedua diatas adalah kit filter subwoofer pakai tegangan tunggal DC 12V. Jadi kit tersebut dapat bekerja pakai tegangan engkel atau tunggal DC 12V. Perlu diperhatikan jika pakai kit ini, bahwa tegangan supplynya engkel bukan CT. Untuk fungsinya sama saja dengan dengan fiter subwoofer lainnya, cuma yang membedakan hanya tegangan supplynya saja. Setelah kita melihat dua contoh kita filter subwoofer diatas, bagaimana cara memasang kit filter subwoofer ini? Teknik yang kita pakai adalah teknik penyuntikan nada bass pada suara dan kemudian di campur atau di mix sehingga suara yang dihasilkan akan tercampur dengan nada bass subwoofer ini. Jadi karakter suara bassnya akan berbeda dan pastinya bisa Gleerrr, mau? Yuk kita simak bagaimana cara koneksi filter subwoofer ini pada power amplifier kita. Silahkan dilihat gambar koneksi diatas ada dua perangkat proses audio yaitu Tone control dan filter subwoofer yang pemasangan input dan outputnya diparalel atau digabungkan menggunakan Resistor. Fungsi resistor ini hanya untuk meminimalkan efek tabrakan input dan ouput kedua perangkat ini. Sehingga hasil suara bisa hasil halus dan sempurna, kualitas bass bulat dan tidak pecah. Untuk nilai Resistor bisa anda rubah lebih kecil, jika dirasa suara kurang loss atau kurang plong, asal jangan sampai terlalu over sehingga menyebabkan suara pecah. Mungkin ada yang bertanya, kenapa out dari filter subwoofer kok cuma satu? Sedangkan output dari Tone control ada dua L dan R? Jawabnya adalah karena memang dari desain rangkaian filter subwoofernya seperti itu, outputnya cuma satu. Tapi tidak masalah, intinya adalah bagiamana cara membagi dan mencampur kedua input dan output kedua perangkat itu sehingga dihasilkan suara yang seimbang. Memang ada juga model kit filter subwoofer yang outputnya sudah ada L dan R, contoh anda bisa lihat pada gambar kedua di posting ini. Bagaimana cara koneksinya? jawabnya sama saja, tinggal koneksikan seperti gambar koneksi diatas, cuma bedanya out put filter subwoofer sudah dipisah L dan R. Jadi tinggal gabung dengan output Tone control L dan R, kemudian konek ke input power amplifier. Semoga bermanfaat.
BilaAnda mempunyai dua subwoofer, Anda bisa kawat subwoofer berbarengan dengan cara seri atau paralel serta lalu kawat mereka ke amplifier. AMPLIFIER DUA CHANNEL Selain dari power kelas D (Monoblock/1 Channel) banyak juga yang menggunakan power "2 channel kelas AB" untuk mendorong subwoofer. Untuk power kelas AB 2channel
Senin, Februari 12th sesuaikah Daya Amplifier untuk Subwoofer Audio Mobil Kamu?Apabila Kamu ingin menjadikan suara audio system lebih berkualitas subwoofer layak jadikan pilihan. Pertama tentukan terlebih dahulu subwoofer jenis mana yang akan gunakan serta daya amplifier yang akan gunakan. Saat memilih Subwoofer Audio Mobil kamu dapat memilih Subwoofer single voice coil atau Double coil. Anda juga perlu menentukan amplifier yang cocok untuk mendorong subwoofer memilih amplifier,yang paling penting adalah memilih satu dengan jumlah tenaga yang tepat untuk audio mobil Anda. Setelah Anda memutuskan berapa banyak daya yang Anda butuhkan, Anda harus memutuskan jenis amplifier yang akan gunakan. Untuk kebanyakan sistem bass, Anda pasti ingin memilih ampli mono satu saluran atau ampli 2 single voice coil, memiliki daya yang tidak terlalu besar. Sehingga amplifier 4 kanal berdaya 80×4 Watt RMS sudah cukup maksimal. Sedangkan subwoofer double voice coil memiliki tenaga yang besar sehingga membutuhkan amplifier berdaya besar pula. Amplifier yang tepat untuk mendriver suboofer jenis ini adalah monoblok amplifier. Amplifier monoblok memiliki tenaga yang cukup besar dan gunakan hanya untuk mendorong subwoofer, sedangkan aplifier 4 kanal multi fungsi, bisa untuk membunyikan speaker depan dan subwoofer. Untuk harga monoblok amplifier lebih mahal bandingkan amplifier 4 banyak cara untuk memilih subwoofer audio system mobil dan amplifier. Idenya adalah untuk mencocokkan subs, amp, dan impedansi relatif mereka untuk memaksimalkan kemampuan daya mereka. Pada artikel ini, kami akan membantu Anda menemukan diagram pengkabelan subwoofer terbaik untuk menghubungkan sistem diagram sistem subwoofer impedansi rendah sertakan. Untuk memanfaatkan output daya yang lebih tinggi dari sistem ini, amplifier Anda harus mampu menggerakkan beban serendah satu ohm per saluran. Mencoba mengemudikan muatan lebih rendah dari pada apa yang drancang untuk menangani Power Anda akan menyebabkan overheating dan kemungkinan kerusakan pada amplifier .Instalasi Amplifier Audio MobilSingle Voice Coil SVC atau Dual Voice Coil DVC Jika subwoofer komponen Anda memiliki 4 tiang kabel, itu adalah DVC. Jika memiliki 2 terminal, itu adalah SVC. Kumparan suara subwoofer biasanya datang dalam impedansi 2-ohm, 4-ohm, dan Impedansi adalah jumlah hambatan listrik yang dpasang pada keluaran penguat. Impedansi sub sering dcetak pada magnetnya. Saat Anda memasang koil suara ganda dan beberapa papan selaras, impedansi total yang dhasilkan tidak selalu mudah untuk dketahui atau praktis Sebuah penguat menempatkan lebih banyak daya ke subwoofer impedansi rendah daripada yang ada pada sub impedansi yang lebih tinggi. Tapi tidak semua amplifier bisa menggerakkan sistem impedansi rendah dengan aman. Rujuk ke pabrikan atau panduan pemilik amp Anda untuk menentukan apakah ia dapat menangani beban impedansi rendah atau Bridge Menjembatani sebuah Amplifier untuk menggabungkan dua salurannya menjadi satu, untuk mendapatkan lebih banyak tenaga. Kerugian dari system Bridge adalah bahwa saluran yang dijembatani tidak dapat mendorong beban impedansi serendah mungkin saat tidak Amplifier Mobil AudioPada saat kamu melakukan instalasi amplifier ini, yang perlu dperhatikan adalah system perkabelan. Ada 3 terminal system kelistrikan , Kabel Accu, Kabel Ground, Kabel Remote. Hubungkan Terminal B plus pada catu daya Accu menggunakan kabel ukuran 2-4 AWG. Kabel Ground dhubungkan pada chasis body mobil, Amplas terlebih dahulu untuk menghindari cat yang masih melekat. lalu pasang menggunakan terminal ring berbentuk bulat dan baut dengan rigid. Hubungkan kabel Remote pada head unit mobil fungsinya adalah jika HU dmatikan maka secara otomatis amplifier juga akan Off. Amplifier 4 kanal memiliki RCA Front dan Rear. Hubungkan RCA Front pada head unit fungsinya untuk memberi daya speaker sedangkan RCA Rear untuk subwoofer. Pada bagian belakang chasis amplifier terdapat kontrol HPF, LPF, BASS Boost, Gain dfungsikan untuk mengatur frekuensi tinggi pada speaker. LPF untuk mengatur frekuensi nada rendah pada subwoofer. Gain kontrol untuk menyesuaikan output keluaran suara yang dapat dsesuaikan. Untuk pemasangan kabel usahkan jangan sampai berdekatan antara kabel RCA dengan kabel kelistrikan. Kabel RCA sangat rentan terhadap induksi gelombang elektromagnetik sehingga akan menyebabkan noise. Noise adalah suara yang sangat menggangu kenyamanan mendengarkan musik. Kinerja Amplifier audio mobil system kamu akan lebih baik jika ddukung dengan instalasi kabel yang rapi.40QFbM.